Whats up bro ? news life style murid murid SMA 1 BANJARNEGARA alias SmansaBara yang kita cintai kita sayangi dan tentunya sangat sangat kita banggakan ini emang punyta banyak keunikan dan tentunya gaya yang khas beda ma yang lain. Motonya si GAUL tapi juga BERPRESTASI dong. Salah satunya kendaraan bermotor yang emang udah hampir sebagian murid dari kelas x-xii mbawa ke sekolah. Alasan simpelnya si rumah jauh atau males naik kendaraan umum yang ribet lebih dari itu mungkin mereka ingin terlihat lebih menarik dan mudah transportasi kemana mana. Keunikannya modifikasi kendaraan bermotor murid murid SmansaBara yang simple tapi menarik dan tentunya nggak ALAY (berlebihan).
Dari yang cewe sampe yang cowo yang motornya matic sampe yang motor gede modivnya sederhana aja tapi cukup dikatakan cool. Mulai bagian bawah yaitu velg ada yang masih pake velg standar atau velg asal pabrik, atau di air brush warna blakang depan yang biasanya sama dengan warna background motor. Ada juga yang memakai velg variasi yang di dominasi oleh TDR racing. Bahkan untuk velg ada beberapa yang memakai velg racing 17 yang sebbenarnya agak berbahaya di jalan licin. Bagian cakram atau tromol yang dibuat krum. Naik ke bagian badan atau body motor yang baru sebagian kecil mengalami sentuhan modifikasi dan yang lain hanya baru memeberi sticker sticker sebagai khas motor masing masing anak. Modifikasi pada body biasanya lebih ke scotlite atau air brush dengan warna warna ekstrem yang membuat lebih mencolok atau bahkan lebih elegant tampilannya. Dan yang lebih menarik lagi adalah sentuhan sasis krum dan juga blok. Bagian knalpot yang lebih menghebohkan karena suara knalpot yang sudah di bobok dalam bahasa gaulnya. Modifikasi knalpot namun masih umum oleh anak anak cowok itupun bisa menimbulkan masalah jika suara yang ditimbulkan sangat keras dan mengganggu ketertiban. Untuk bagian jok yang sebagian besar sudah disasak atau di ceperkan agar tidak terlihat terlalu formal dan enak di pakai sebagai anak muda. Spion motor tidak terlalu banyak yang mengalami perombakan hanya beberapa yang sengaja mempercantik tampilan dengan mengganti spion standar dengan spion variasi.
Adat istiadat atau kebiasaan khas warga SmansaBara yang juga menarik. Seperti pembagia tempat parkir siswa kelas X yang memiliki kekuasaan di wilayah bagian timur sebelah depan sedangkan kelas XI dan XII di bagian barat samapi belakang perpustakaan. Dan dalam penempatan tempat parkir dengan sistem yang adil, siapa yang berangkat dulu dia yang dapat tempat nyaman jadi tidak ada kekuasaan untuk selalu mempunyai tempat parkir nyaman tanpa usaha berangkat lebih awal. Jadi, konsekuensi untuk siswa yang berangakta terlalu siang akan mendapatkan tempat parkir tebuka dan panas atau mungkin tidak terlindung dari hujan. Helm motor juga sudah menjadi kebiasaan siswa untuk di bawa dan di letakkakn di kelas agar lebih aman kecuali jika mendapat tempat parkir bagian dalam. Satu lagi hal yang menjadi kebiasaan pulang sekolah yaitu macetnya jalan karena terlalu banyak motor yang akan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar